BAB 11
EKUITAS
Konsep kesatuan usaha memisahkan secara
fisis dan konseptual antara manajemen dan pemilik. Ekuitas pemegang saham
(ekuitas) menggambarkan hubungan yuridis antara perseroan dengan para pemegang
saham. Ekuitas pemegang saham terdiri atas dua komponen penting yaitu
(a) modal setoran dan (b) laba ditahan. Modal setoran dipecah menjadi modal
yuridis dan modal setoran lain. Ekuitas
didefinisi secara sintaktik sebagai hak residual atas aset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Ekuitas terpaksa didefinisi secara sintaktik bukan
semantic karena keperluan untuk mempertahankan artikulasi statemen keuangan.
Ekuitas mengandung makna pemilikan. Oleh karena itu, untuk organisasi nonbisnis
ekuitas sering disebut sebagai aset bersih.
Ekuitas berbeda dengan kewajiban dalam tiga hal yaitu hal atas penyelesaian
klaim, hak penggunaan aset dan substansi perjanjian (yuridis).
Walaupun demikian, atas dasar konsep kesatuan usaha kreditor dan investor
dipandang sebagai pihak luar perusahaan yang terpisah dari manajemen. Modal setoran perlu dibedakan dengan laba
ditahan karena modal setoran merupakan suatu bentuk kontrak yuridis yang harus
dipertahankan keutuhannya sedangkan laba ditahan merupakan modal yang
tercipta atau terhimpun karena pemanfaatan aset, modal setoran merupakan
perubahan aset dalam rangka pendanaan (transaksi modal) segangkan laba ditahan
merupakan perubahan aset dalam rangka produksi (transaksi operasi).
Kontrak yang sesungguhnya antara pemegang saham dan perseroan ditunjukkan oleh
keseluruhan dana yang disetor (modal setoran) tanpa memperhatikan adanya modal
yuridis atau modal saham yang sering dianggap sebagai batas perlindungan bagi
pihak lain. Pemisahan dan pelaporan modal yuridis tidak menjadi masalah secara
teknis. Akan tetapi, secara konseptual modal yuridis dan modal setoran lain
harus ditotal untuk menunjukkan modal setoran yang harus dibedakan dengan laba
ditahan. Dari segi akuntansi, yang mendasarkan diri ada konsep dasar substansi
di atas bentuk, ekuitas pemegang saham adalah seluruh jumlah yang secara
ekonomik tertanam dalam perseroan termasuk laba ditahan.
Modal Setoran dapat Bertambah
karena:
- Pemesanan saham,
- Konversi status obligasi,
- Konversi status saham istimewa,
- Dividen saham, dan
- Hak beli saham.
Transaksi
yang menyangkut hal-hal tersebutmerupakan transaksi modal sehingga dapat
melibatkan laba ditahan.
Modal Setoran dapat Berkurang karena Saham
treasuri. Masalah yang berkaitan dengan saham treasuri adalah:
- Penentuan jumlah rupiah yang harus dianggap mempengaruhi modal setoran dan laba ditahan dan
- Pengungkapan pengarunya terhadap modal yuridis bila saham treasuri dijual kembali.
Dua
konsep dapat diterapkan dalam transaksi saham treasuri yaitu
- konsep satu-transaksi dan
konsep
ini disebut juga dengan metode kos karena jumlah rupiah total yang dibayarkan
dianggap seakan-akan merupakan kos pembelian saham treasuri. Disebut
satu-transaksi karena pembelian saham treasuri dan penjualannya kembali diangga
satu transaksi. Artinya, pembelian dan penjualan dianggap sebagai kesatuan
transaksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan transaksi saham treasuri
tersebut.
- Konsep dua-transaksi
Dengan
konsep ini, pemerolehan kembali saham sebagai saham treasuri dianggap sebagai
likuidasi ekuitas pemegang saham sedangkan penjualan kembali saham treasuri
dianggap sebagai penerbitan saham baru. Konsep ini disebut pendekatan nilai
nominal (par-value approach) karena harga penarikan atau penjualan kembali
ditandingkan dengan nilai nominal. Selisihnya, baik dalam penarikan atau
penjualan, dikompensasi ke modal setoran lain (excess of paid-in capital over
par stock atau agio saham) seluruhnya atau sebatas porsi modal setoran lain
mula-mula dan selisihnya dikompensasi ke laba ditahan.
Beberapa pos yang mempunyai potensi
untuk mempengaruhi laba ditahan dan dilaporkan sebagai PENYESUAI LABA
DITAHAN adalah:
- Penyesuaian periode-lalu
- Koreksi kesalahan
- Pengaruh perubahan akuntansi, dan
Secara
umum, perubahan akibat ketiga komponen pertama diperlukan sebagai transaksi
operasi sehingga dilaporkan dalam statemen laba-rugi.
- Kuasi-reorganisasi.
Kuasi-reorganisasi akan mempengaruhi laba ditahan
secara langsung. Kuasi-reorganisasi dilakukan apabila terdapat deficit yang
cukup besar tetapii perusahaan masih berjalan baik dan mempunyai prospek yang
baik pula. Hal ini dilakukan untuk mengatasi
keadaan yang disebut bankrupt secara teknis sehingga perusahaan bebas dari
kemungkinan bankrupt atau pailit secara hukum yang mengarah ke likuidasi.
Penyusunan kembali struktur ekuitas pemegang saham
melalui kuasi-reorganisasi menempatakan perusahaan dalam posisi baru berdiri
(fresh start). Statemen keuangan untuk tahun
terjadinya kuasi-reorganisasi harus mengungkapkan rincian jumlah yang membentuk
struktur modal yang baru. Laba ditahan
sebelum reorganisasi tidak dapat diteruskan lagi dan laba ditahan dalam neraca
setelah reorganisasi haris diberi tanggal mulai terbentuknya (tanggal
reorganisasi). Kuasi-reorganisasi hanya dapat dilakukan kalau syarat-syarat
tertentu dipenuhi.
Laba Komprehensif
Pemisahan
yang tegas antara transaksi operasi (nonpemilik) dan transaksi pemilik yang
berakibat pemisahan secara tegas antara modal setoran dan laba ditahan
mempunyai konsekuensi bahwa segala perubahan yang berkaitan dengan operasi
dalam arti luas dilaporkan melalui statemen laba rugi. Hal ini menjadi landasan
penyajian laba dengan:
- Pendekatan semua-termasuk
Pendekatan ini hanya memasukkan ke dalam atatemen
laba rugi pos-pos operasi yang dianggap bertalian dengan tahun berjalan dan
penggunaan aset (sumber ekonomik) untuk mencapai tujuan utama. Pendekatan ini menekankan makna periode sekarang atau
berjalan (current) dan operasi dalam arti sempit.
- Pendekatan kinerja sekarang
Pendekatan ini menekankan pemisahan secara tegas
transaksi operasi dalam arti luas dan transaksi modal. Dengan kata lain, yang
diperhitungkan sebagai laba dan disajikan melalui statemen laba rugi adalah
semua pos akibat transaksi nonpemilik.
Pendekatan ini dilandasi oleh konsep dasar kontinuitas usaha yang memandang
statemen laba-rugi merupakan penggalan aliran operasi (pendapatan dan biaya)
dalam jangka panjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar