Minat masyarakat terhadap berwirwusaha saat ini tidak
terlalu besar atau bisa dikatakan lah sangat minim sekali. Hal ini dikarenakan
masyarakat lebih terobsesi untuk menjadi pegawai negeri. Alasannya klasik bahwa
pegawai negeri cukup menjamin kehidupan kedepannya bahkan apa lagi nantinya disaat usia tua ada
jaminan dana pensiun dari pemerintah. Anggapan akan hal itu sah-sah saja kalau
di ligkungan masyarakat kita karena pola pikir yang terbentuk di lingkungan
masyarakat kita seperti itulah adanya, bahwa kalau mau hidupnya terjamin maka harus jadi
pegawai negeri. Ada juga yang mengatakan kalau nggak jadi pegawai negeri sipil
maka lebih baik bekerja diperusahaan elit gajinya juga lebih besar daripada pegawai
negeri sipil.
Walaupun pola pikir yang telah berkembang
dimasyarakat telah terfokus pada keinginan menjadi PNS dan pegawai diperusahaan besar. Namun saya
akan menyampaikan beberapa hal yang akan membuat anda berpikir ulang menanggapi
hal diatas. Dan mengapa pula kita harus berwirausaha di era sekarang ini???
Pertama setiap tahunnya ribuan atau bahkan jutaan mahasiswa sarjana ditanah air
diwisuda belum lagi wisudawan yang kuliah diluar negeri dan ini membuat
persaingan dalam dalam dunia kerja semakin sulit. Dalam penyeleksian untuk mendapatkan kerja dan persaingan yang
ketat peserta seleksinya jauh lebih
banyak daripada porsi yang disediakan untuk diterima bekerja oleh sebuah
instansi baik pemerintah maupun swasta, sementara yang terpilih adalah hanya
segelintir orang yang kualitas nya juga terkadang masih dipertanyakan. Sisanya
lagi yang tidak terpilih mau dikemanakan???
Yang kedua tingkat pengangguran dinegeri ini masih menunjukan
angka yang sangat tinggi bahkan setiap tahun angkanya semakin meningkat. Data
terakhir yang diliput oleh media cetak harian Kompas (Kamis, 2 Desember 2010)
menunjukan tingkat pengangguran di indonesia mencapai angka 8,32 juta dan dari
data tersebut 2,05 juta adalah tamatan perguruan tinggi (lulusan sarjana dan
diploma) sisanya ialah lulusan atau tamatan sekolah menengah atas kebawah. Dan
pemerintah juga masih belum menemukan solusi untuk mengatasi masalah tingginya
tingkat pengangguran dan kita warga negara tentunya tidak bisa kalau hanya
menunggu solusi dari pemerintah karena ini adalah masalah kita bersama. Artinya
jika demikian, begitu banyak sumber daya manusia terdidik kita yang tidak tersalurkan sesuai bidang
ilmu nya atau tidak termanfaat kan dengan baik alias terabaikan begitu saja
karena terbatasnya lapangan pekerjaan.
Kemudian yang ketiga yaitu melonjaknya produk cina
membanjiri pasaran dalam negeri atau pasar lokal kita. Hal ini bermula setelah
pemberlakuan perdagangan kawasan bebas ASEAN-Cina Free Trade Area (ACFTA).
Sejak diberlakukan nya ACFTA impor produk dari cina semakin mengalir deras dan
tak terbendung sehingga membanjiri pasar domestik. Cina mengekspor berbagai
bahan kebutuhan konsumen Indonesia mulai
dari pakian sehari-hari yang sering kita gunakan, makanan, minuman, barang
elektronik hingga perlengkapan rumah tangga lain nya. Kita bisa lihat sendiri
saat ini dipasar tempat kita tinggal banyak sekali kita jumpai produk-produk
impor dari cina, seperti HP,Laptop, dan barang-barang lainnya yang harganya murah namun tak kalah gengsi
dari bentuk fisik dengan produk negara lain seperti Finlandia dengan Nokia,
Amerika dengan Blackbery nya.. Derasnya impor barang cina membuat produsen
lokal meradang karena kalah bersaing dengan
produk cina yang harganya lebih
murah dan kualitasnya juga tidak jauh beda atau bahkan lebih baik. Petani pun
juga tidak ketinggalan terkena imbas nya dari impor produk pertanian adri cina
seperti wartel, tomat, dan lain-lain. Namun apakah kita tidak memiliki rasa
malu hanya bisa menjadi negara pengonsumsi dan tak bisa menciptakan produk yang
berkualitas minimal untuk memenuhi kebutuhan negara sendiri???
Kemudian sumber daya alam kita melimpah ruah namun
kita tidak bisa mengambilnya sendiri dan kita membiarkan negara lain
mengeruknya hingga tanah kita rusak dan mereka tak perduli bahkan dampaknya
berimbas kepada masyarakat, air sungai, dan
ladang kita. Lalu negara kita
dapat apa dari kekayaan alam kita yang dikeruk, kita hanya kebagian sedikit
sekali paling hanya sekitar 2,5% nya saja dan anak negeri dipekerjakan sebagai
pekerja kasar alias kuli nya. Cukuplah sudah kita terus dijadikan pesuruh oleh orang-orang asing. Dari sejak
zaman penjajahan belanda dan jepang kita sudah
dijadikan budak orang luar dengan system tanam paksa yang mereka
terapkan sehingga banyak rakyat yang sengsara dan meninggal dunia. Sekarang juga sama masih banyak ditemukan kasus
penyiksaan TKI yang berada diluar negeri, akhir-akhir ini yang marak
diperbincangkan TKI atau TKW yang bekerja dinegara Arab Saudi dan Malaysia yang
mendapat siksaan dari majikan. Sungguh menyedihkan bangsa Indonesia yang besar
ini harga dirinya di injak-injak oleh bangsa asing karena dinegara sendiri
tidak ada lapangan pekerjaan.
Ayo anak-anak negeri kita mulai bangkit, kita pimpin
perekonomian bangsa kita sendiri. Kita berusaha untuk memenuhi kebutuhan bangsa kita sendiri dan mencoba meminimalisir untuk
menggantungkan diri dengan bangsa lain, dan hentikan cap sebagai negara
pengonsumsi
dan juga negara pembantu.
Kita bisa memulainya
dengan berwirausaha karena dengan begitu
kita bisa membuat lapangan kerja baru minimal untuk kita sendiri,
Kedepan nya kalau sudah besar maka kita dapat mempekerjakan orang lain sehingga
kita bisa membantu usaha perluasan lapangan pekerjaan untuk bangsa kita
sehingga sedikit meminimalisir warga
kita untuk tidak bekerja dengan bangsa asing sehingga warga kita tidak mengalami
nasib yang menyedihkan semua dinegara orang karena di negara kita sendiri ada
lapangan pekerjaan. Dengan kewirausahaan maka banyak tumbuh inovasi dalam masyarakat kita. Sejarah
menunjukkan bahwa inovasi besar lebih mungkin tercipta dari bisnis kecil (atau
individu) daripada dari bisnis besar. Sebagai contoh, perusahaan kecil dan
individuallah yang menemukan komputer personal dan pisau cukur baja tahan
karat, radio transistor dan mesin forocopi, mesin jet, dan fotografi instan.
Tidak mengejutkan, sejarah terulang
kembali dengan lebih cepat di era komputer dan komunikasi teknologi tinggi.
Sebagai contoh, banyak perangkat lunak inovatif saat ini diciptakan oleh
perusahaan baru seperti Trilogy Sofware inc., perusahaan yang berpusat di
Austin yang didirikan oleh seorang jebolan Stanford, Joe Liemandt. Produk
Trilogy tgelah membantu mengoptimalkan dan merampingkan proses penjualan dan
pemasaran yang rumit untuk konsumen bisnis besar seperti IBM dan Whirpool.
Yahoo! Dan Netscape membawa internet ke ruang duduk masyarakat Amerika, dan
perusahaan online seperti Amazone.com menggunakannya untuk merombak kebiasaan
belajar kita. Setiap perusahaan tersebut mulai sebagai suatu bisnis kecil. Dengan begitu nantinya kita bisa mendapat penemuan
baru yang akan berguna untuk bangsa kita dan bangsa-bangsa didunia yang akan
mengangkat martabat bangsa Indonesia kita dimata dunia. Dengan berwirausaha
kita bisa menekan angka penggangguran, lulusan sarjana kita yang belum termanfaatkan dengan baik bisa
dimanfaatkan secara maksimal.
Bukankah
kuatnya perekonomian cina saat ini awalnya juga karena kewirausahaan, pola
pikir orang-orang cina sudah maju ialah
mereka tidak mau jadi pekerja maka lebih banyak dari mereka berwirausaha dengan
berdagang, awalnya juga mereka tidak langsung
toko besar namun dari dagang kecil-kecilan. Namun mereka tidak lelah
untuk terus belajar dan belajar bagaimana
cara agar usaha mereka bisa besar dan sukses dan kini negara cina menjadi
negara terhebat perekonomiannya bahkan Amerika dan negara-negara Eropa
kewalahan menghadapi cina. Jadi mulai sekarang buanglah jauh-jauh mimpimu untuk
jadi pekerja dan menggantungkan mata pencarian dengan PNS. “Banyak Jalan Menuju Roma” artinya begitu
banyak jalan kita untuk menggapai sukses tidak hanya terpaku dengan bekerja diperusahaan
yang elit dengan gaji yang besar atau juga dengan PNS.
Namun untuk menjadi seorang
entrepreneur yang hebat diperlukan karakteristik 1.Percaya Diri yaitu Keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimisme bahwa kita pasti bisa melakukannya, 2.Berorientasikan
tugas dan hasil ialah Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki
ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik
dan memiliki inisiatif, 3. Pengambil Resiko. 4. Kepemimpinan ialah Bertingkah
laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran
dan kritik yang membangun, 5.Keorisinilan yaitu Memiliki
inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas, 6 Berorientasi ke masa Depan, 7. Jujur dan tekun. Karakteristik
itu semua bisa kita dapatkan dengan belajar,sebagai catatan belajar tidak hanya
terpaku pada bangku sekolah dimanapun kita bisa belajar dengan penglaman kita,
teman, keluarga atau dari proses perjalanan hidup.
Pemerintah juga saat ini juga sedang menggalakan pelatihan-pelatihan
dikalangan mahasiswa dan pelajar untuk menjadi entrepreneur (wirausahawan) yang
dilakukan oleh kementrian perekonomian. Beberapa minggu yang lalu di Hotel Bumi
Asih juga ada pelatihan kewirausahaan yang diprakarsai oleh dinas Perekonomian
dan Koperasi Bangka Belitung. Sebelumnya juga telah dibuka sekolah wirausaha (entrepreneur school) untuk pelajar di
wilayah Pangkalpinang didaerah jalan koba menuju bandara dengan biaya kisaran
3-5 juta rupiah siswa akan banyak belajar tentang kewirausahaan dan juga akan
dimotivasi oleh motivator ternama ditanah air seperti Mario Teguh, Bob Sadino
dan yang lainnya. Selain yang itu juga
ada tempat belajar wirausaha nonformal lainnya yang sering disebut dengan komunitas orang-orang bangso kawa
(KOBAK) yang prakarsai oleh seorang
motivator dari Bagka Belitung sendiri bernama Charles Andi yang juga menjabat
pimpinan sebuah yayasan pembangunan sumber daya manusia di Malang, sekretariat
KOBAK ada di Kacang Pedang disini anda akan di latih menjadi entrepreneur yang
handal dan tanpa pemungutan biaya sedikit pun.
Kesempatan begitu terbuka kita untuk belajar menjadi seorang pengusaha yang
besar. Seorang pengusaha besar cina bernama Jack Ma mengatakan “semua bisnis
besar berawal dari langkah bisnis yang kecil”. Saatnya jadi entrepreneur yang yuuk. Tidak ada kata
terlambat dan semuanya masih terbuka untuk berbuat yang lebih baik. Ayo
semuanya bergerak tiada henti tuntaskan perubahan, jangan biarkan negeri ini
berlarut dalam problema yang tidak berkesudahan. Kita bisa! Harus bisa! Dan
kita pasti bisa!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar