Jumat, 20 April 2012

Kata-Kata Pantangan Untuk di Katakan Pada Anak

Pak, Bu, Tolong Jangan Katakan Hal Ini pada Anak Anda


Memiliki dan membesarkan sang buah hati punya seni tersendiri. Apalagi, kata para pemerhati anak, tidak ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua. Tak jarang, kita terlalu yakin mampu membesarkan buah hati dengan cara sendiri. Ternyata, tidak semudah itu. Berawal dari komunikasi sehari-hari, perkembangan anak pun bisa saja terganggu. Nah, bapak dan ibu, ada kata-kata yang sebaiknya tidak Anda lontarkan untuk buah hati tercinta.
Apa itu?
''Pergi sana! Bapak Mau Sendiri!''
Ketika Anda kerap melontarkan kata-kata ini pada anak, Suzette Haden Elgin, pendiri Ozark Center, mengatakan anak-anak akan berpikir tidak ada gunanya berbicara dengan orang tuanya karena mereka selalu diusir. ''Jika Anda terbiasa mengatakan hal-hal itu pada anak-anak sejak mereka kecil, biasanya mereka akan mengatakan hal serupa ketika dewasa.''
''Kamu Itu...''
Pelan-pelan pada anak adalah cara pintas untuk mengubah anak-anak. Jika seorang ibu mengatakan, ''Anak saya memang pemalu'', maka anak akan menelan begitu saja label itu tanpa bertanya apa pun. Apalagi, bila kita memberikan label buruk pada anak-anak, itulah yang akan melekat dalam benak mereka. Seumur hidup.
'Jangan Nangis''
Atau, kata-kata serupa seperti, ''Jangan cengeng'' atau ''Nangis melulu''. Padahal, untuk anak-anak yang belum dapat mengekspresikan emosi lewat kata-kata, mereka hanya dapat menyalurkannya dengan cara menangis. Adalah wajar, bila anak-anak merasa sedih atau ketakutan. ''Sebenarnya, wajar saja bila ortu ingin melindungi anak mereka dari perasaan-perasaan itu. Tapi, dengan mengatakan ''jangan'' tidak berarti anak-anak akan lebih baik. ''Ini juga akan memberikan kesan bahwa emosi mereka tidak benar, bahwa tidak baik untuk merasa takut atau sedih,'' ujar Debbie Glasser, direktur Family Support Services.
Lebih baik, katakan pada anak bahwa Anda memahami perasaan sedih yang dia alami. ''Ibu paham kamu takut dengan ombak. Ibu janji tidak akan melepaskan tanganmu lagi, Nak...''

''Kenapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?''
''Lihat tuh, Doni rapi banget mengancing bajunya. Kok kamu tidak bisa?''
Para pakar menilai wajar orang tua membandingkan anak-anaknya. Ini akan menjadi referensi terhadap perkembangan anak-anak. Namun, tolong, jangan katakan ini di depan anak-anak. Ini karena tiap anak adalah individu yang berbeda. Mereka punya kepribadian tersendiri. Membandingkan anak dengan orang lain berarti Anda menginginkan anak Anda menjadi orang yang berbeda.

Perkembangan Agama Islam di Australia

1. Islam masuk ke Australia
Islam masuk ke Australia pada abad 19 M, dibawa oleh para pengembara dari Afganistan yang setiap melakukan perjalanan hanya berbekal tikar untuk shalat. Para pengembara Afganistan tersebut lama-lama mampu mendirikan masjid di Broken Hill dan New South Wales dari bahan kayu, selanjutnya ke Perth ibukota Australia Barat dan Adelaide ibukota Australia Tengah. Tahun 1924 pendatang dari Albania sebagai petani tembakau di Australia Utara meningkatkan perkembangan Islam disini. Kemudian sesudah berakhir perang dunia II orang-orang Yugoslavia yang belajar di Australia Tengah dipimpin Imam Ahmad Saka lebih menggiatkan pembangunan masjid-masjid di Adelaide sebagai pusat aktivitas keagamaan. Menurut catatan statistik tahun 1975 Australia berpenduduk 13.130.000 orang yang 1 % nya (132.000) beragama Islam.
2. Perkembangan Islam di Australia
a. Pembangunan Masjid
1) Pada abad 20 M perkembangan masjid-masjid di Austrlia cukup menggembirakan, karena dibuat oleh arsitek Australia sendiri, seperti Brisbone tahun 1907 didirikan mesjid yang indah oleh arsitek sharif Abosi dan Ismeth Abidin.
2) Tahun 1967 di Quesland didirikan masjid lengkap dengan Islamic Center dibawah pimpinan Fethi Seit Mecca
3) Tahun 1970 di Mareeba diresmikan masjid yang mampu menampung 300 jamaah dengan imam Haji Abdul Lathif.
4) Di kota Sarrey Hill dibangun Masjid Raya Faisal bantuan Saudi Arabia
5) Di Sidney dibangun masjid dengan biaya 900.000 dollas AS.
b. Tempat Pendidikan
Di Brisbone didirikan “Quesland Islamic Society” untuk menyadarkan anak-anak muslim mendirikan shalat dan meningkatkan silaturahmi. Pelajarnya berasal dari Indonesia, India, Pakistan, Turki, Afrika, Lebanon dan Australia sendiri. Kemudian di Goulbourn didirikan “Goulbourn College of Advanced Education” yakni pendidikan guru yang telah melahirkan sarjana muda, sarjana lengkap master. Tokoh Goulbourn College antara lain Dr. El-Erian (pelarian dari Mesir ketika Gamal Abdul Nasser berkuasa).


c. Organisasi Islam
1) Australian Federation of Islamic Councils (AFIC) adalah himpunan dewan-dewan Islam Australia berpusat di Sydney
2) Federation of Islamic Societies adalah Himpunan masyarakat muslim, terdiri atas 35 organisasi masyarakat muslim lokal dan 9 dewan Islam negara-negara bagian.
3) Moslem Student Asociation adalah himpunan mahasiswa muslim yang menerbitkan majalah “Al-Manaar” berbahasa Arab, Australia dan Mimaret (berbahasa Inggris)
4) Moslem Women’s Center (pusat wanita Islam) yang bertujuan memberikan pelajaran keislaman dan pelajaran bahasa Inggris bagi kaum muslimin yang baru datang ke Australia sedang bahasa Inggrisnya kurang lancar.

Islam di Rusia

Islam di Rusia adl agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks, yakni sekitar 21 - 28 juta penduduk atau 15 - 20 persen dari sekitar 142 juta penduduk. Kehidupan Muslim di Rusia saat ini juga kian membaik dibanding masa Komunis dulu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia (Vladimir Putin) memasukkan menteri Muslim dalam kabinetnya & mengakui eksistensi Muslim Rusia.
Muslim pertama di wilayah Rusia terkini adl masyarakat Dagestani di (kawasan Derbent) selepas pentaklukan Arab (abad ke-8). Negeri Muslim yg pertama adl Volga Bulgaria pd tahun 922. Kaum Tatar mewarisi agama Islam dari negeri itu. Kemudian kebanyakan orang Turki Eropa & Kaukasia juga menjadi pengikut Islam. Islam di Rusia telah mempunyai kewujudan yg lama, melebarkan ke seawal penaklukan kawasan Volga Tengah pd abad ke-16, yg membawa orang Tatar & berkenaan Orang Turki di Volga Tengah ke dalam negeri Rusia. Pada abad ke-18 & ke-19, taklukan Rusia di Caucasus Utara membawa orang-orang Muslim dari kawasan ini– Dagestan, Chechen, Circassia, Ingush, & lain-lain ke dalam negara Rusia.
Kievan Rus juga telah dpt kesempatan utk memeluk Islam dari misionaris Volga Bulgaria, tetapi orang Slavia Timur menerima agama Kristen.
Mayoritas Muslim di Rusia mengikuti ajaran Islam Sunni. Dalam beberapa kawasan, terutama di Dagestan & Chechnya, ada tradisi Sufisme, yg diwakili oleh tarekat Naqsyabandi & Shazili dipimpin oleh Shaykh Said Afandi al-Chirkawi ad-Daghestani. Amalan sufi memberikan orang Kaukasus semangat kuat utk menolak tekanan orang asing, & telah menjadi legenda di antara pasukan Rusia yg melawan orang Kaukasus pd zaman Tsar. Orang Azeri juga pd sejarah & masih lagi pengikut Islam Syiah, disaat republik mereka terpisah dari Uni Soviet, byk orang Azeri yg datang ke Rusia utk mencari pekerjaan.
Qur’an pertama yg dicetak diterbitkan di Kazan, Rusia pd 1801. Satu lagi fenomena yg terjadi adl gerakan Wäisi. Pada era 1990-an, jumlah percetakan risalah Islam telah meningkat. Antaranya ialah beberapa buah majalah dalam bahasa Rusia, “Ислам” (transliteration: Islam), “Эхо Кавказа” (Ekho Kavkaza) & “Исламский вестник” (Islamsky Vestnik), & beberapa suratkhabar berbahasa Rusia seperti “Ассалам” (Assalam), & “Нуруль Ислам” (Nurul Islam), yg diterbit di Makhachkala, Dagestan.
Menurut United States Department of State, terdapat sekitar 21-28 juta jumlah penduduk Muslim di Rusia, sekurang-kurangnya 15-20 persen jumlah penduduk negara ini & membentukkan agama minoritas yg terbesar. Masyarakat besar Islam dikonsentrasikan di antara warga negara minoritas yg tinggal di antara Laut Hitam & Laut Kaspia: Avar, Adyghe, Balkar, Nogai, Orang Chechnya, Circassian, Ingush, Kabardin, Karachay, & byk bilangan warga negara Dagestan. Di Volga Basin tengah ada penduduk besar Tatar & Bashkir, kebanyakan mereka Muslim. Banyak Muslim juga tinggal di Perm Krai & Ulyanovsk, Samara, Nizhny Novgorod, Moscow, Tyumen, & Leningrad Oblast (kebanyakannya kaum Tatar).
Secara resmi jumlah masjid di Rusia mencapai 4750 masjid, namun jumlah sebenarnya jauh lbh besar & terus bertambah. Di Dagestan saja terdapat antara 1600 – 3000 masjid. Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah masjid di Tatarstan telah melebihi 1000. Di ibukota Rusia dgn jumlah pemeluk Islam yg melebihi 1 juta orang terdapat 20 komunitas Muslim & 5 masjid. Menurut pakar data Rusia, sedikitnya terdapat 7000 masjid di Rusia.
Menurut data register negara, kini telah tercatat 3345 organisasi keagamaan Muslim lokal. Jumlah terbesar organisasi-organisasi keagamaan Muslim terdaftar di daerah Volga (1945), diikuti Kaukasus Utara (980) & Ural (316). Sedangkan jumlah organisasi keagamaan Muslim di daerah lainnya lbh kecil.
Tiga organisasi Muslim menurut status dewan federal (pusat)
  1. Dewan Mufti Rusia (berbasis di Moskwa). Pemimpinnya Mufti Ravil Gainutdin. Dewan ini memimpin 1,686 komunitas.
  2. Administrasi Keagamaan Pusat dari Muslim Rusia (berbasis di Ufa). Dipimpin oleh Mufti Talgat Tadzhuddin & mempersatukan 522 komunitas.
  3. Pusat Koordinasi Muslim di Kaukasus Utara yg dipimpin oleh Ismail Berdiyev, Mufti Karachai-Cherkassia & wilayah Stavropol, & terdiri dari 830 komunitas.
Dalam beberapa tahun terakhir hubungan antara Muslim di Rusia & Indonesia telah meningkat karena pekerjaan yg baik & usaha yg dilakukan oleh Dubes Indonesia Bapak Hamid Awaludin & diplomat M. Aji Surya & Enjay Diana.

Pasang Surut Islam Di Cina

MASYARAKAT China di seluruh dunia baru saja merayakan tahun baru mereka. Lampion-lampion berwarna merah dan peragaan barongsai tampak di mana-mana dan mungkin juga ikut dinikmati oleh masyarakat Indonesia secara umum. Beberapa aspek kebudayaan China kini sudah menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia, tapi rupanya masih ada jurang pemisah yang dalam di antara komunitas China dengan Masyarakat Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam. Kedua belah pihak sehari-harinya melakukan transaksi sosial dan ekonomi, tetapi sebuah Tembok Besar yang tak terlihat masih memisahkan kedua komunitas ini.

Komunitas China banyak yang sudah hidup sekian generasi di nusantara, sebagian mereka bahkan berbahasa ibu dan berdialek sama dengan masyarakat lokal tempat mereka tinggal. Tetapi alienasi di antara kedua komunitas masih saja terjadi, alienasi yang sewaktu-waktu bisa berubah menjadi ketegangan sosial yang serius. Memang sulit untuk dipungkiri, masih ada kesenjangan budaya, kesenjangan ekonomi, dan juga kesenjangan keyakinan yang lebar di antara masyarakat China dan Muslim di Indonesia; kesenjangan yang seolah tak bisa dihapuskan.

Sebagian besar kaum Muslimin mungkin selamanya memandang orang-orang China sebagai komunitas yang tak ada kait mengait dengan Islam, dan barangkali nyaris mustahil untuk menerima Islam. Fakta sejarah menunjukkan sebaliknya. Pada kenyataannya Islam memiliki sejarah yang panjang di negeri tirai bambu itu. Jumlah kaum Muslimin di China sendiri bukannya sedikit, walaupun kecil dalam persentasenya. Jumlah mereka kurang lebih sama dengan, atau malah lebih banyak dari, beberapa negeri Muslim di Timur Tengah yang hampir seluruh penduduknya beragama Islam. Sensus tahun 1990 menyebutkan bahwa jumlah kaum Muslimin di China mencapai 17,5 juta, sementara beberapa sumber Muslim memperkirakan jumlahnya jauh lebih besar dari itu, barangkali antara 30-50 juta orang.1 Ada interaksi dan proses sejarah yang panjang antara masyarakat China dan Islam yang memungkinkan munculnya angka statistik di atas. Melalui tulisan ini kita akan melihat pasang surut sejarah Islam di China.

Sejak sebelum era Islam sudah terjadi hubungan perdagangan antara dunia Arab dan China. Jalur perdagangan ini ada yang melewati laut dan ada yang melewati darat (jalur sutera). Beberapa pedagang Arab disebut-sebut sudah ada yang menetap di beberapa kota bandar dagang di negeri China, seperti Kanton, Chang Chow, dan Chuan Chow. Walaupun ada yang berpendapat Islam sudah masuk ke Kanton sejak zaman Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, tetapi hubungan resmi antara pemerintah Islam dan China terjadi pada masa Khalifah Utsman ibn Affan radhiyallahu ’anhu yang mengirim delegasi pada kaisar Dinasti Tang (618-905). Hal ini tercatat dalam sejarah resmi (Annals) Dinasti Tang.2

Sejak itu terjadi hubungan diplomatik yang baik antara kekhalifahan Islam dan Dinasti Tang. Catatan resmi dinasti tersebut menyebutkan adanya 37 kali perutusan diplomatik di antara kedua belah pihak. Salah satu kaisar China yang terguling karena pemberontakan pada tahun 755 M bahkan pernah mendapat bantuan militer dari pasukan muslim yang dikirim dari Asia Tengah sehingga dinasti tersebut berhasil mendapatkan kembali kedaulatannya. Sebagai balasannya, sang kaisar mengizinkan pasukan muslim yang telah membantunya itu untuk tinggal di salah satu distrik di ibukota Dinasti Tang dan membolehkan mereka melakukan pernikahan dengan perempuan-perempuan China.3

Di akhir masa pemerintahan Dinasti Tang tercatat adanya 120.000 orang asing menetap di China. 80 persen dari jumlah tersebut adalah orang-orang Arab, selebihnya orang Persia, Nasrani, dan Yahudi.4 Orang-orang Arab muslim yang menetap di China pada abad ke-8 telah memperoleh hak khusus untuk mengatur urusan serta memilih pemimpin di antara mereka sendiri. Hal ini menunjukkan adanya hubungan baik serta kepercayaan pemerintah China kepada komunitas muslim yang tinggal di sana. Mobilitas yang dinamis di antara dunia Islam dan Tiongkok telah memungkinkan para ahli geografi muslim mencatat keadaan geografis dan kebudayaan China dengan baik pada masa yang relatif dini, seperti yang bisa didapati pada sebuah kitab anonim berjudul Silsilat al-Tawarikh yang mungkin disusun pada paruh terakhir abad ke-9 dan diedit oleh Abu Zaid al-Sirafi dan kemudian dikutip oleh al-Mas’udi dalam Muruj al-Dzahab-nya.5

Pada masa-masa berikutnya, eksistensi Islam di China terus berlanjut, malah semakin baik. Ketika China dikuasai oleh Mongol dan terbentuk Dinasti Yuan (1279-1368 M), pengaruh Islam di Tiongkok semakin kokoh. Banyak muslim Arab atau Persia yang diberdayakan dalam pemerintahan dan militer China. Beberapa di antaranya bahkan memegang posisi yang strategis, seperti Saidian Chi (Say Dian Chih/ Sayyid Shini/ Sayyid Syamsuddin) yang menjadi Gubernur di Yunnan. Sebuah pribahasa China sampai-sampai menyebutkan ”Hui-Hui (muslim) tersebar luas di seluruh penjuru China pada masa Dinasti Yuan.”6 Pada masa ini kaum Muslimin bahkan dipanggil dengan sebutan Da’shman yang bermakna ’orang terpelajar,’ di samping sebutan Mu Su Lu Man dan Hui-Hui.7

Keberadaan Islam di China mencapai puncaknya pada masa Dinasti Ming (1368-1644) yang menggantikan Dinasti Yuan. Ibrahim Tien Ying Ma menyebutkan bahwa istri kaisar pertama Dinasti Ming adalah seorang muslimah yang dikenal sebagai Ratu Ma (Ma menurutnya merupakan nama keluarga muslim China yang berasal dari kata ’Muhammad’). Empat dari enam panglima yang mendukung proses revolusi yang melahirkan Dinasti Ming juga merupakan panglima-panglima muslim. Ia juga berargumen bahwa kaisar pertama Dinasti Ming, Chu Yuan Chang, dan kaisar-kaisar Ming berikutnya menganut agama Islam, walaupun mereka tidak menjadikan Islam sebagai agama resmi negara.8 Yang jelas, masyarakat China mencapai puncak kejayaannya pada masa dinasti ini dan pada masa ini pula Islam mencapai puncak pengaruhnya di negeri tersebut. Admiral Cheng Ho pun menjalankan misi diplomasinya yang sangat menonjol ke Timur Tengah dan Asia Tenggara pada awal pemerintahan Dinasti Ming.

Islam mulai mengalami kemunduran setelah Dinasti Ming digantikan oleh Dinasti Qing/ Manchu (1644-1911). Dinasti terakhir di China ini sikapnya kurang bersahabat terhadap kaum muslimin dan kebijakannya yang merugikan juga telah mendorong terjadinya banyak permberontakan yang dilakukan oleh masyarakat muslim di China. Pemberontakan-pemberontakan tersebut gagal dan ditindas dengan sangat keras oleh rezim Manchu. Lebih dari 2 juta Muslim diperkirakan mati terbunuh pada pertengahan abad ke-19 dan selebihnya dimarjinalkan.9

Ketika dinasti ini jatuh oleh gerakan demokrasi dan republikan yang dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, kaum Muslimin China merasakan keadaan yang lebih baik dan ikut memberikan kontribusi yang cukup penting. Namun, ketika komunisme berkuasa di China sejak tahun 1950, mereka kembali mengalami kemunduran dan mendapat tekanan yang luar biasa. Masjid-masjid dan para imamnya dihancurkan dan disingkirkan oleh pemerintah komunis pada masa Reformasi Keagamaan (1958) dan Revolusi Kebudayaan (1966-1976).

Liu Baojun memberi contoh bahwa di provinsi Qinghai setelah tahun 1958 hanya tersisa 8 masjid, padahal sebelumnya ada 931 masjid. Jumlah imam dan staf keagamaan di masjid-masjid pun tinggal 12 orang setelah tahun 1958, dari sebelumnya yang berjumlah 5940 orang. Pada masa Revolusi Kebudayaan, masjid dan para imam di provinsi tersebut sama sekali tidak tersisa lagi. Pelaksanaan kewajiban Islam seperti shalat lima waktu dan pergi haji tidak diizinkan. Yang terakhir ini menyebabkan muslim China mengalami keterputusan hubungan dengan negeri-negeri Muslim lainnya dan menjadikan generasi muda mereka mengalami kesenjangan dalam pemahaman Islam. Namun sejak masa pemerintahan Deng Xiaoping, keadaan muslim di China menjadi lebih baik. Keyakinan mereka serta kebebasan dalam menjalankan kewajiban keagamaan dilindungi oleh undang-undang.10

Ketegangan antara muslim dengan pemerintah komunis China memang masih terjadi pada waktu-waktu tertentu, seperti yang berlaku di wilayah Xinjiang belum lama ini. Namun itu bukan berarti kaum Muslimin sama sekali tidak memiliki peluang untuk berkembang dan memajukan diri pada masa-masa yang akan datang. Islam telah hadir sejak awal keberadaannya di China dan telah menjadi bagian integral serta memberikan kontribusi yang sangat penting dalam perjalanan sejarah bangsa tersebut. Walaupun belakangan mendapat tekanan luar biasa dari rezim yang berkuasa, tetapi Islam bukan hanya masih eksis di China, tetapi juga masih memiliki jumlah penganut yang sangat besar. Sementara agama Yahudi dan Kristen Nestorian yang lebih dulu masuk ke China telah habis tak bersisa.

Kenyataan ini juga rupanya yang mendorong ketertarikan Isaac Mason, seorang misionaris di China pada awal abad ke-20, untuk menerjemahkan sebuah karya biografi tentang Nabi Muhammad yang ditulis oleh seorang ilmuwan Muslim China bernama Liu Chai-Lien atau Liu Chih. Dalam pengantarnya Mason menulis, ”Nestorianisme menghilang bak air yang merembes ke dalam pasir, meninggalkan tak satu pun pengikut di negeri ini; dan hal yang sama juga secara praktis berlaku pada komunitas Yahudi masa lalu. Apa, kemudian, dinamika dalam agama ini (Islam, pen.) yang secara tegar menolak untuk terserap oleh lingkungannya, dan secara gigih membanggakan superioritasnya terhadap seluruh sistem lainnya? Sementara sepenuhnya menyadari, dan mengakui sebab-sebab lainnya, saya percaya bahwa keperibadian sang Nabi (Muhammad, pen.), sebagaimana yang dipahami dan dipercayai oleh para pengikutnya, telah menjadi faktor yang sangat kuat dalam memelihara agama Islam.”11
Tanggung jawab terhadap perkembangan Islam di negeri tirai bambu itu tentunya bukan hanya berada di pundak masyarakat muslim China sendiri, tetapi juga masyarakat muslim di negeri-negeri lainnya, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, ketimbang melihat komunitas China di tanah air sebagai sosok-sosok yang asing, tentu akan lebih baik jika kaum muslimin Indonesia memulai interaksi yang lebih terbuka dan sungguh-sungguh dengan mereka. Tidak ada salahnya belajar dari masyarakat China, karena ada banyak hal positif dari karakter dan kebiasaan mereka yang bisa diambil oleh kaum muslimin. Dan walaupun tidak mudah, alangkah baiknya jika kaum muslimin dapat memperkenalkan Islam secara lebih tepat kepada mereka. Kalau masyarakat Barat yang memiliki sejarah konflik yang cukup panjang dengan dunia Islam pada hari ini banyak yang terdorong untuk mempelajari dan masuk Islam, mengapa masyarakat China yang tidak memiliki sejarah permusuhan dengan dunia Islam harus dianggap lebih sulit untuk merangkul Islam?

Tapi tentu saja semua itu sulit diwujudkan selama kaum muslimin sendiri masih terlalu menonjolkan ego, ketidakperdulian, serta tidak mampu menampilkan diri sebagai komunitas Islam yang baik dan ideal sebagaimana yang dikehendaki oleh agama mereka. Wallahu a’lam. [Kuala Lumpur, 9 Rabiul Awwal 1431/ 21 Februari 2010/www.hidayatullah.com]
Penulis sedang mengambil program doktoral bidang sejarah di di Universiti Islam Antarabangsa, Malaysia
[1] Liu Baojun, Haji Yusuf, A Glance at Chinese Muslims, an Introductive Book, Kuala Lumpur: Malaysian Encyclopedia Research Center Berhad, hlm. 53. Coba bandingkan dengan beberapa perkiraan jumlah Muslim di Cina saat ini yang terdapat di www.wikipedia.org di bawah judul ‘Islam in China.’

[2]
Ibid., hlm. 5-6. Lihat juga Tien Ying Ma, Ibrahim, Perkembangan Islam di Tiongkok (diterjemahkan oleh Joesoef Sou’yb), Jakarta: Bulan Bintang, hlm. 24-27. Tien Ying Ma menyebutkan bahwa interaksi awal ini pada awalnya disebabkan kaisar China pada masa itu, Yong Hui, melibatkan dirinya dalam konflik antara Persia dan kaum Muslimin dengan memberikan bantuan bagi kaisar Persia terguling, Yezdegird, untuk memulihkan kekuasannya. Upaya Yezdegird ini gagal dan ia sendiri pada akhirnya mati terbunuh. Intervensi kekaisaran Cina inilah yang menyebabkan Khalifah Utsman mengirimkan delegasi kepada kaisar Cina sebagai teguran. Dikatakan juga bahwa delegasi pertama yang dikirim ini dipimpin oleh Sa’ad ibn Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu.

[3] Liu Baojun, ibid., hlm. 6.

[4]
Tien Ying Ma, op.cit., hlm. 31. Agama Nasrani yang masuk ke China pada masa itu adalah dari sekte Nestorian yang memang banyak menyebar ke wilayah Timur.

[5] Showket, Ibrahim, Arab Geography Till the End of the Tenth Century (disertasi), Michigan: University Microfilms International (UMI), 1987, hlm. 61-63.

[6] Liu Baojun, loc.cit., hlm. 6-7. Ibrahim Tien Ying Ma memberikan kutipan peribahasa yang sedikit berbeda tapi dengan maksud yang sama. Ia juga memberikan penjelasan yang cukup detail tentang Saidian Chi serta peranan ahli keuangan Muslim dalam menjaga stabilitas ekonomi Dinasti Yuan. Tien Ying Ma, loc.cit., hlm. 66-87.

[7] Tien Ying Ma, ibid., hlm. 65-66.

[8] Ibid., hlm. 122-135.

[9] Liu Baojun, loc.cit., hlm. 41-42.

[10] Ibid., hlm. 46-50.
[11] Liu Chai Lien, The Arabian Prophet: A Life of Mohammed from Chinese and Arabic Sources (diterjemahkan oleh Isaac Mason), Shanghai: Commercial Press, 1921, hlm. v. Buku ini ditulis oleh Liu Chai Lien dalam beberapa tahap penulisan, yang agaknya disebabkan oleh keterbatasan akses terhadap sumber-sumber biografi Nabi di China, diselesaikan pada tahun 1724, dan baru bisa dicetak 55 tahun kemudian. Edisi ini diterjemahkan dan diterbitkan oleh Isaac Mason dan diberi pengantar oleh Samuel Zwemer, keduanya merupakan aktivis misionari Kristen ke wilayah Timur dan negeri-negeri Muslim.

Saatnya Jadi Entrepreneur Yuuuuuk!!!!!!

Minat masyarakat terhadap berwirwusaha saat ini tidak terlalu besar atau bisa dikatakan lah sangat minim sekali. Hal ini dikarenakan masyarakat lebih terobsesi untuk menjadi pegawai negeri. Alasannya klasik bahwa pegawai negeri cukup menjamin kehidupan kedepannya  bahkan apa lagi nantinya disaat usia tua ada jaminan dana pensiun dari pemerintah. Anggapan akan hal itu sah-sah saja kalau di ligkungan masyarakat kita karena pola pikir yang terbentuk di lingkungan masyarakat kita seperti itulah adanya,  bahwa kalau mau hidupnya terjamin maka harus jadi pegawai negeri. Ada juga yang mengatakan kalau nggak jadi pegawai negeri sipil maka lebih baik bekerja diperusahaan elit  gajinya juga lebih besar daripada pegawai negeri sipil.
Walaupun pola pikir yang telah berkembang dimasyarakat telah terfokus pada keinginan menjadi  PNS dan pegawai diperusahaan besar. Namun saya akan menyampaikan beberapa hal yang akan membuat anda berpikir ulang menanggapi hal diatas. Dan mengapa pula kita harus berwirausaha di era sekarang ini??? Pertama setiap tahunnya ribuan atau bahkan jutaan mahasiswa sarjana ditanah air diwisuda belum lagi wisudawan yang kuliah diluar negeri dan ini membuat persaingan dalam dalam dunia kerja semakin sulit. Dalam penyeleksian untuk  mendapatkan kerja dan persaingan yang ketat  peserta seleksinya jauh lebih banyak daripada porsi yang disediakan untuk diterima bekerja oleh sebuah instansi baik pemerintah maupun swasta, sementara yang terpilih adalah hanya segelintir orang yang kualitas nya juga terkadang masih dipertanyakan. Sisanya lagi yang tidak terpilih mau dikemanakan???
Yang kedua tingkat  pengangguran dinegeri ini masih menunjukan angka yang sangat tinggi bahkan setiap tahun angkanya semakin meningkat. Data terakhir yang diliput oleh media cetak harian Kompas (Kamis, 2 Desember 2010) menunjukan tingkat pengangguran di indonesia mencapai angka 8,32 juta dan dari data tersebut 2,05 juta adalah tamatan perguruan tinggi (lulusan sarjana dan diploma) sisanya ialah lulusan atau tamatan sekolah menengah atas kebawah. Dan pemerintah juga masih belum menemukan solusi untuk mengatasi masalah tingginya tingkat pengangguran dan kita warga negara tentunya tidak bisa kalau hanya menunggu solusi dari pemerintah karena ini adalah masalah kita bersama. Artinya jika demikian, begitu banyak sumber daya manusia terdidik  kita yang tidak tersalurkan sesuai bidang ilmu nya atau tidak termanfaat kan dengan baik alias terabaikan begitu saja karena terbatasnya lapangan pekerjaan.
Kemudian yang ketiga yaitu melonjaknya produk cina membanjiri pasaran dalam negeri atau pasar lokal kita. Hal ini bermula setelah pemberlakuan perdagangan kawasan bebas ASEAN-Cina Free Trade Area (ACFTA). Sejak diberlakukan nya ACFTA impor produk dari cina semakin mengalir deras dan tak terbendung sehingga membanjiri pasar domestik. Cina mengekspor berbagai bahan kebutuhan konsumen Indonesia  mulai dari pakian sehari-hari yang sering kita gunakan, makanan, minuman, barang elektronik hingga perlengkapan rumah tangga lain nya. Kita bisa lihat sendiri saat ini dipasar tempat kita tinggal banyak sekali kita jumpai produk-produk impor dari cina, seperti HP,Laptop, dan barang-barang lainnya  yang harganya murah namun tak kalah gengsi dari bentuk fisik dengan produk negara lain seperti Finlandia dengan Nokia, Amerika dengan Blackbery nya.. Derasnya impor barang cina membuat produsen lokal meradang karena kalah bersaing dengan  produk cina yang  harganya lebih murah dan kualitasnya juga tidak jauh beda atau bahkan lebih baik. Petani pun juga tidak ketinggalan terkena imbas nya dari impor produk pertanian adri cina seperti wartel, tomat, dan lain-lain. Namun apakah kita tidak memiliki rasa malu hanya bisa menjadi negara pengonsumsi dan tak bisa menciptakan produk yang berkualitas minimal untuk memenuhi kebutuhan negara sendiri???
Kemudian sumber daya alam kita melimpah ruah namun kita tidak bisa mengambilnya sendiri dan kita membiarkan negara lain mengeruknya hingga tanah kita rusak dan mereka tak perduli bahkan dampaknya berimbas kepada masyarakat, air sungai, dan  ladang kita. Lalu negara  kita dapat apa dari kekayaan alam kita yang dikeruk, kita hanya kebagian sedikit sekali paling hanya sekitar 2,5% nya saja dan anak negeri dipekerjakan sebagai pekerja kasar alias kuli nya. Cukuplah sudah kita terus dijadikan  pesuruh oleh orang-orang asing. Dari sejak zaman penjajahan belanda dan jepang kita sudah  dijadikan budak orang luar dengan system tanam paksa yang mereka terapkan sehingga banyak rakyat yang sengsara dan meninggal dunia. Sekarang  juga sama masih banyak ditemukan kasus penyiksaan TKI yang berada diluar negeri, akhir-akhir ini yang marak diperbincangkan TKI atau TKW yang bekerja dinegara Arab Saudi dan Malaysia yang mendapat siksaan dari majikan. Sungguh menyedihkan bangsa Indonesia yang besar ini harga dirinya di injak-injak oleh bangsa asing karena dinegara sendiri tidak ada lapangan pekerjaan.
            Ayo anak-anak negeri kita mulai bangkit, kita pimpin perekonomian bangsa kita sendiri. Kita berusaha untuk  memenuhi kebutuhan bangsa kita sendiri dan mencoba meminimalisir untuk menggantungkan diri dengan bangsa lain, dan hentikan cap sebagai negara pengonsumsi dan juga negara pembantu. Kita bisa memulainya dengan berwirausaha karena dengan begitu  kita bisa membuat lapangan kerja baru minimal untuk kita sendiri, Kedepan nya kalau sudah besar maka kita dapat mempekerjakan orang lain sehingga kita bisa membantu usaha perluasan lapangan pekerjaan untuk bangsa kita sehingga sedikit  meminimalisir warga kita untuk tidak bekerja dengan bangsa asing sehingga warga kita tidak mengalami nasib yang menyedihkan semua dinegara orang karena di negara kita sendiri ada lapangan pekerjaan. Dengan kewirausahaan maka banyak tumbuh inovasi dalam masyarakat kita. Sejarah menunjukkan bahwa inovasi besar lebih mungkin tercipta dari bisnis kecil (atau individu) daripada dari bisnis besar. Sebagai contoh, perusahaan kecil dan individuallah yang menemukan komputer personal dan pisau cukur baja tahan karat, radio transistor dan mesin forocopi, mesin jet, dan fotografi instan.
            Tidak mengejutkan, sejarah terulang kembali dengan lebih cepat di era komputer dan komunikasi teknologi tinggi. Sebagai contoh, banyak perangkat lunak inovatif saat ini diciptakan oleh perusahaan baru seperti Trilogy Sofware inc., perusahaan yang berpusat di Austin yang didirikan oleh seorang jebolan Stanford, Joe Liemandt. Produk Trilogy tgelah membantu mengoptimalkan dan merampingkan proses penjualan dan pemasaran yang rumit untuk konsumen bisnis besar seperti IBM dan Whirpool. Yahoo! Dan Netscape membawa internet ke ruang duduk masyarakat Amerika, dan perusahaan online seperti Amazone.com menggunakannya untuk merombak kebiasaan belajar kita. Setiap perusahaan tersebut mulai sebagai suatu bisnis kecil. Dengan begitu nantinya kita bisa mendapat penemuan baru yang akan berguna untuk bangsa kita dan bangsa-bangsa didunia yang akan mengangkat martabat bangsa Indonesia kita dimata dunia. Dengan berwirausaha kita bisa menekan angka penggangguran, lulusan sarjana kita yang  belum termanfaatkan dengan baik bisa dimanfaatkan secara maksimal.
            Bukankah kuatnya perekonomian cina saat ini awalnya juga karena kewirausahaan, pola pikir  orang-orang cina sudah maju ialah mereka tidak mau jadi pekerja maka lebih banyak dari mereka berwirausaha dengan berdagang, awalnya juga mereka tidak langsung  toko besar namun dari dagang kecil-kecilan. Namun mereka tidak lelah untuk  terus belajar dan belajar bagaimana cara agar usaha mereka bisa besar dan sukses dan kini negara cina menjadi negara terhebat perekonomiannya bahkan Amerika dan negara-negara Eropa kewalahan menghadapi cina. Jadi mulai sekarang buanglah jauh-jauh mimpimu untuk jadi pekerja dan menggantungkan mata pencarian dengan PNS.  “Banyak Jalan Menuju Roma” artinya begitu banyak jalan kita untuk menggapai sukses tidak hanya terpaku dengan bekerja diperusahaan yang elit dengan gaji yang besar atau juga dengan PNS.
Namun untuk menjadi seorang entrepreneur yang hebat diperlukan karakteristik 1.Percaya Diri yaitu  Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme bahwa kita pasti bisa melakukannya, 2.Berorientasikan tugas dan hasil ialah Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif, 3. Pengambil Resiko. 4. Kepemimpinan ialah Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun, 5.Keorisinilan yaitu  Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas, 6 Berorientasi ke masa Depan, 7. Jujur dan tekun. Karakteristik itu semua bisa kita dapatkan dengan belajar,sebagai catatan belajar tidak hanya terpaku pada bangku sekolah dimanapun kita bisa belajar dengan penglaman kita, teman, keluarga atau dari proses perjalanan hidup.
Pemerintah juga saat ini juga sedang menggalakan pelatihan-pelatihan dikalangan mahasiswa dan pelajar untuk menjadi entrepreneur (wirausahawan) yang dilakukan oleh kementrian perekonomian. Beberapa minggu yang lalu di Hotel Bumi Asih juga ada pelatihan kewirausahaan yang diprakarsai oleh dinas Perekonomian dan Koperasi Bangka Belitung. Sebelumnya juga telah dibuka sekolah wirausaha (entrepreneur school) untuk pelajar di wilayah Pangkalpinang didaerah jalan koba menuju bandara dengan biaya kisaran 3-5 juta rupiah siswa akan banyak belajar tentang kewirausahaan dan juga akan dimotivasi oleh motivator ternama ditanah air seperti Mario Teguh, Bob Sadino dan yang lainnya. Selain yang itu  juga ada tempat belajar wirausaha nonformal lainnya yang sering disebut dengan  komunitas orang-orang bangso kawa (KOBAK)  yang prakarsai oleh seorang motivator dari Bagka Belitung sendiri bernama Charles Andi yang juga menjabat pimpinan sebuah yayasan pembangunan sumber daya manusia di Malang, sekretariat KOBAK ada di Kacang Pedang disini anda akan di latih menjadi entrepreneur yang handal dan tanpa pemungutan biaya sedikit pun.
Kesempatan begitu terbuka kita untuk belajar menjadi seorang pengusaha yang besar. Seorang pengusaha besar cina bernama Jack Ma mengatakan “semua bisnis besar berawal dari langkah bisnis yang kecil”. Saatnya  jadi entrepreneur yang yuuk. Tidak ada kata terlambat dan semuanya masih terbuka untuk berbuat yang lebih baik. Ayo semuanya bergerak tiada henti tuntaskan perubahan, jangan biarkan negeri ini berlarut dalam problema yang tidak berkesudahan. Kita bisa! Harus bisa! Dan kita pasti bisa!.

Senin, 09 April 2012

Kiat Menghapal A-Qur'an

1. Ikhlas niat karena ALLAH                                2. Jauhi maksiat dan dosa    3. Manfaatkan masa ketika    otak lagi baik untuk                mengingat                               4. Waktu yang tepat               5. Tempat yang sesuai              6. Lakukan atas dorongan        diri sendiri                              7. Manfaat seluruh panca      indera                                      8. Gunakan satu catatan Al-   Qur'an                                                                                           
9. Betulkan bacaan atau Tajwid nya                                            10. Kaitkan hapalan sebelumnya                                                11. Pahami maknanya                                                                  12. Jangan tergesa-gesa                                                           13. Baca dengan teratur                                                           14. Hafalkan secara Kelompok                                                   15. Teliti terhadap ayat-ayat yang memiliki kemiripan                kata                                                                                          


Sabtu, 07 April 2012

14 Metode Mengingat Efektif

Add caption

1. Ambil keputusan untuk mengingat atau niat kan diri untuk menghapal2. Ambillah jeda secara teratur ~istirahat sedikit + minum air
3. Ulangilah apa yang telah dipelajari ( jam/hari/minggu/bulan/tahun....wow forever)
4. Ciptakan ingatan multi indrawi ( catat + dengar + ingat !!!!)
5. Gunakan pencitraan atau menghubungkan dengan sesuatu untuk mengingat. Misal. Allah menciptakan
     malaikat berasal dari apa??? jawabnya malaikat berasal dari NUR atau cahaya agar mudah mengingatnya,
     saya mengkaitkannya/ menghubungkannya dengan nenek saya, yang namanya Nur Astuti
6. Mengulang~ ketika keadaan otak rileks, mungkin dengan membaca Alqur'an ~  Puisi~ mendengarkan Musik        ~ Olahraga dll
7. Kilasan Ingatan ~ dengan menuliskan kembali apa yang terekam di ingatan otak kita
8. Kita juga bsa menggunakan kartu pengingat yang bisa kita tempelkan ditempat yang strategis agar kita    bisa melihatnya setiap saat dan merekam nya dengan kecerdasan otak kita.. ala bisa karena biasa.
9. Ulangi Catatan kita dengan membaca dan mencoba mengingatnya sebelum tidur (Hal ini efek nya luar biasa ketika kita sudah membaca catatan dan mengingatnya walaupun lur biasa sulit namun sesudahnya kita tidur artinya tanpa melupakan doa terlebih dahului kepada Allah SWT ketika kita terbangun kembali otak kita dalam keadaan fresh setelah tidur maka yang kita ingat pertama kali adalah kegiatan kita sebelum tidur.
10. Kita bisa menggunakan singkatan yang hanya bisa mengerti dan memahaminya
11. Pecahkan infornasi yang panjang artinya dalam teks yang panjang ambil sebuah kata kunci atau intinya
12. Jangan lewatkan Informasi yang penting untuk di ingat
13. Tandai hal-hal yang perlu diingat
14. Jangan melakukan suatu kemaksiatan karena hal itu akan merusak syaraf kecerdasan kita.